Catatan HSI Abdullah Roy : Aqidah Al Washitiyah 161-165
Aqidah Ahlussunnah terhadap Khulafaur Rasyidin
PEKAN III
Halaqah 161
Aisyah adalah orang yang sangat dicintai Rasulullah yang diibaratkan seperti keutamaan tsarid (makanan favorit orang arab) diantara makanan lainnya. Rafidhah dinamakan demikian berasal dari kata rafadhtumuniy karena menolak atau berpaling dari kebenaran ketika mendapatkan jawaban dari Zaid bin Ali terkait posisi Abu Bakar dan Umar dalam kekhalifahan yang mengatakan beliau berdua adalah menteri Rasulullah. Rafidhah sendiri bertingkat tingkat, ada yang ghuluw hingga menganggap Ali adalah Ilah, kemudian menganggap Ali lebih utama dari Abu Bakar dan Umar tanpa mencela keduanya, dan ada yang menganggap Ali lebih utama daripada keduanya sekaligus mencela keduanya.
Halaqah 162
Terdapat 2 golongan yang menyimpang yaitu rafidhah dan nawashib. Rafidhah ghuluw terhadap ahlulbait, sedangkan nawashib kebalikannya (ghuluw pada sahabat). Sedangkan ahlussunnah mencintai semuanya.
Halaqah 163
Aqifah ahlussunnah ketika terjadi perselisihan diantara para sahabat adalah tidak mencela, mengungkitt, bahkam menyebarkan cerita itu. Jika menyebarkan dalam rangka menyampaikan cerita yang sebenarnya, yang shahih, maka dibolehkan. Sehingga tidak seperti ahlul bidah yang justru menceritakan bahkan menambahkan kedustaan pada cerita itu.
Halaqah 164
Aqidah Ahlussunnah terhadap perselisihan yang terjadi diantara para sahabat. Sebagian riwayat tentang perselisihan itu ada yang ditambah dan ada yang dikurangi. Kalau memang benar ada sahabat yang melakukan kesalahan dan memang terdapat pada riwayat yang shahih, maka itu benar dan mereka mendapatkan udzur atasnya. Kesalahan itu bisa terjadi karena belum sampai hadits pada mereka, salah dalam memahami, dan bukan karrna kesengajaan.
Para sahabat adalah para mujtahid yang sebenarnya karena mereka melihat wahyu diturunkan pada nabi, mendapatkan hadits langsung dari rasulullah, mendapatkan contoh langsung dari Rasulullah, sehingga mereka adalah golongan yang paling paham dengan AlQuran dan Sunnah. Perselisihan yang terjadi dapat disebabkan dua kemungkinan yaitu berijtihad sesuai kebenaran dan berijtihad namun ijtihad itu salah. Dalam kondisi itu mereka mendapatkan dua pahala jika benar, yaitu karena ijtihadnya dan karena kebenarannya. Dan jika salah mereka hanya mendapat pahala atas ijtihadnya. Tekait dengan perselisihan antara Ali dan Muawiyah, Ahlussunnah tidak memihak ke salah satu pihak, terlihat dari 10.000 orang sahabat dan hanya 30 orang yang ikut berperang.
Halaqah 165
Para sahabat tidak ada yang maksum atau terjaga dari dosa. Mereka seperti dikatakan dalam hadits, Rasulullah bersabda setiap anak Adam tidak terlepas dari kesalahan dan dosa. Terkadang ada yang begitu kagumnya pada sahabat hingga ghuluw dan menganggap mereka maksum. Sesuai dalil, yang maksum hanya para nabi dan Rasul.
Comments
Post a Comment