Catatan HSI Abdullah Roy : Aqidah Al Washitiyah 151 - 155
Aqidah Ahlussunnah terhadap Khulafaur Rasyidin
PEKAN I
Halaqah 151
Jika diurutkan berdasarkan keafdholan makan sahabat Abu Bakar adalah yang paling afdhal karena dalam hadits hadits mutwatir pun dijelaskan bahwa beliau adalah sahabat yang paling dicintai Nabi kemudian baru Umar bin Khattab dengan segala keutamaannya.
Halaqah 152
Dalam sebuah hadits dijelaskan ketika Ali bin Abi Thalib ditanya tentang siapa urutan yang paling afdhal diantara 4 khulafaur rasyidin beliau menjawab, pertama adalah Abu Bakar Ashiddiq, kemudian Umar bin Khattab, kemudian Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib dengan ketawadhu-an beliau berkata bahwa beliau hanyalah seorang muslim diantara muslim yang lain. Hal ini sekaligus membantah sebagian golongan yang menyatakan bahwa Ali bin ABi Thalib adalah yang paling afdhal diantara keempat khalifah tersebut.
Halaqah 153
Saat menentukan keafdhalan antara Utsman atau Ali dahulu setelah Abu Bakar dan Umar, terjadi khilaf (ikhtilaf) diantara Ahlussunnah , namun akhirnya sepakat bahwa utsman dulu kemudian ali. Pihak yang mengingkari kesepakatan ini hanya ahlul bid'ah. Awalnya Sufyan Ats Tsauri dan beberapa orang yang bersama beliau yang berasal dari Kufah menyatakan bahwa Ali lebih afdhal daripada Utsman, namun setelah itu mereka pun mengikuti jamaah dengan meyakini bahwa Utsman memiliki keutamaan lebih dahulu daripada Ali. Hal ini disebabkan ilmu mereka pada saat itu, dan bukan karena hawa nafsu.
Halaqah 154
Masalah ikhtilaf dalam penentuan keutamaan ini bukan termasuk dalam perkara ushul aqidah, sehingga dilarang untuk saling memperdebatkan hingga saling menyesatkan diantara Ahlussunnah wal Jamaah. Dalam masalah ini terdapat 2 hal yang harus diperhatikan yaitu masalah keutamaan dan kekhalifahan. Meski demikian, ahlusunnah wal jamaah sepakat bahwa dalam kedua masalah tersebut urutannya tetap sama: Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali.
Halaqah 155
Urutan kekhalifahan telah menjadi kesepakatan para sahabat muhajirin maupun anshar. Hujjah hujjah yang kuat berasal dari awal sejak Rasulullah masih hidup. Diantaranya ketika beliau ditanya seorang wanita yang menemui beliau, jika suatu saat nanti dia datang dan tidak mendapati rasulullah (maksudnya sudah wafat), maka siapa yang harus dia temui?. Kemudian Rasulullah menjawab temuilah Abu Bakar. Setelah Abu Bakar wafat, kekhalifahan berlanjut ke Umar bin Khattab (dengan kunyah Al Faruq). Sebelum beliau wafat pun telah menunjuk dan bersepakat dengan para sahabat bahwa penerusnya nanti adalah Umar. Proses Baiat dilakukan oleh Ali bin Abi Thalib baik untuk Abu Bakar maupun Umar. Selanjutnya sebelum Umar wafat karena ditusuk seorang majusi bernama Abu Lu'lu, beliau telah bersepakat melalui Ashabu syura bahwa penerus beliau adalah Utsman bin Affan dan dibaiat oleh para sahabat. Setelah Utsman wafat, kekhalifahan dilanjutkan oleh Ali bin Abi Thalib (dengan kunyah Abu Thurob).
Comments
Post a Comment